Senin, 30 Januari 2012

Cikungunya Serang Warga Pulau Mules

RUTENG, POS KUPANG.COM--Warga Kampung Labuan Ntaur, Desa Nuca Molas, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai menderita penyakit malaria cikungunya. Hingga saat ini warga belum mendapat perawatan medis. Untuk memulihkan kondisi kesehatan warga satu kampung itu terpaksa digunakan ramuan tradisional.

Anggota DPRD Manggarai, Haji Ahmadin S Madilao, menyampaikan hal itu kepada Pos Kupang di Ruteng, Rabu (9/12/2009). Madilao menyampaikan hal itu setelah melakukan kunjungan kerja ke wilayah itu selama masa reses Dewan.

Menurutnya, warga satu kampung menderita nyilu pada bagian persendian, bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Kuat dugaan warga terserang cikungunya atau flu tulang. Penyakit serupa hampir diderita warga setiap tahun.

Madilao menjelaskan, ada berbagai penyebab penyakit tersebut, antara lain warga tidak mengonsumsi air minum bersih, tidak memiliki MCK dan kondisi lingkungan yang kurang terawat.

Madilao menjelaskan, untuk mencukupi kebutuhan air minum bersih, warga harus mengambil air di daratan Flores. Padahal sumber mata air di Pulau Mules sangat dekat dengan pemukiman warga. Hanya saja bak penampung sudah jebol dan beberapa pipa sudah rusak. Karena itu air minum bersih hanya mencukupi warga Kampung Konggang. Akibatnya, kata Madilao, masyarakat setempat sangat membutuhkan pelayanan medis untuk memulihkan kondisi kesehatan masyarakat.

"Saya sudah kunjungi mereka. Banyak warga mengeluh sakit pada persendian. Kita harapkan tim medis segera turun untuk atas," katanya.

Madilao mengemukakan, perlu ada patroli tetap dari tenaga medis untuk melayani warga Pulau Mules. Sebab tenaga medis yang diharapkan selama ini belum memberi pelayanan maksimal di daerah pulau itu. "Memang ada satu tenaga medis di Pulau Mules, tapi tidak bisa menjangkau kebutuhan pelayanan masyarakat tiga kampung d pulau itu," katanya.

Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai, dr. Yulius Weng, M.Kes, yang dihubungi Pos Kupang mengaku belum mendapat laporan dari Puskesmas Narang. Meski demikian tim medis akan segera turun ke Pulau Mules untuk melakukan pemantauan dan memberi pertolongan. "Saya belum dapat laporan tapi saya tugaskan pegawai untuk pantau para korban," katanya. (lyn)

Angin Puting Beliung Makan Korban

Narang, Timex--Angin puting beliung disertai hujan deras sepanjang hari Sabtu (7 Februari 2009) kemarin berujung pada tewasnya seorang siswa SDI Bangka Keli, Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai.
Inziden ini terjadi seekitar pukul 06.30 wita ketika atap gedung sekolah yang masih utuh dengan seng dihantam angin lalu menindis Putra Guntama yang sementara bermain bersama sang kakak di sekitar kompleks sekolah.

"Angin kencang menghantam SDI Bangka Keli, atap seng langsung rubuh dan menindis seorang siswa yang sementara bermain hingga tewas," kata Camat Satar Mese Barat, Drs. Marselinus Bandur kepada Timor Express, Sabtu (7 Februari) saat dihubungi melalui telepon genggamnya.


Peristiwa naas itu kata Camat Marsel terjadi sekitar pukul 6.30 wita, Sabtu kemarin. Sebagian besar siswa dan siswi belum masuk sekolah, kebetulan rumah korban tidak jauh dari lokasi kejadian. Korban saat kejadian sementara bermain dengan kakaknya, beruntung kakak korban masih bisa selamat.

Akibatnya kata dia, bagian belakang kepala remuk dan hancur sehingga nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Narang namun tidak bias tertolong lagi.

Camat mengakui,kondisi ruangan sekolah tersebut saat ini hancur berantakan. Bukan hanya atap yang rusak tetapi sebagian dinding juga ikut rusak sehingga tidak layak lagi untuk dilaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Pihaknya bersama kepala sekolah juga bersepakat untuk sementara menghentikan seluruh aktivitas disekolah itu hingga kondisi cuaca benar-benar normal.

"Bagian belakang kepala korban remuk dan hancur. Gedung sekolah itu juga hancur berantakan sehingga tidak bias dimanfaatkan lagi,"katanya. Rencananya lanjut Camat Marsel jenasah korban Putra akan dimakamkan pada Minggu atau senin esok. Sementara kedua orang tua korban hingga saat ini masih sangat shok sebab tidak disangka kalau sampai menelan korban hingga menewaskan anak kandung mereka.

Sementara itu, Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok, menyurati para camat agar selalu waspada terhadap curah hujan saat ini. Sebab memasuki periodesasi musim seperti ini curah hujan tinggi sangat berpotensi terjadinya bencana alam. Warga yang bermukim pada lokasi rawan bencana alama seperti tanah longsor dan banjir agar senantiasai waspada.

"Saya sudah keluarkan surat untuk semua camat,agar selalu waspada terhadap bencana alam,apalagi hujan terus mengguyur " ujar Bupati Rotok, kepada wartawan di Ruteng, Jumat (6 Februari).

Bupati Rotok diminta keterangan menyikapi hujan yang terjadi dalam pekan ini,cuaca buruk seperti angina kencang dan hujan deras hamper terjadi di semua kecamatan di Manggarai.

Bupati Rotok, menjelaskan, dalam surat kepada para camat mengandung tiga hal penting yakni, mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan atau rekonstruksi. Namun yang paling penting adalah mitigasi. Tujuanya agar masyarakat waspada terhadap bencana alam sehingga tidak menelan korban jiwa.

Masyarakat diimbau selalu proaktif membaca gejala alam dan apabila kondisi kritis segera meninggalkan lokasi pemukiman apabila wilayah tersebut potensi longsor. "Warga yang tinggal di lokasi yang rawan bencana agar selalu hati-hati,terutama tanah longsor dan banjir,"tegasnya.

Secara prinsipil, katanya, pemerintah sudah mengantisipasi sejak awal dan kepada masyarakat diharapkan untuk selalu menyiapkan segala sesuatu apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (kr-2)

Diduga Melakukan Tindakan Amoral Kepala Sekolah Pecat Delapan Siswa

RUTENG, Timex-Delapan orang siswa Kelas III Jurusan IPS SMAN 1 Narang, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai dipecat dari sekolah tempat mereka menimbah ilmu sejak 24 Januari lalu. Kepala sekolah memberhentikan mereka karena diduga telah melakukan tindakan amoral terhadap rekan siswi mereka serta beberapa tindakan lain.

Delapan orang korban pemecatan dari sekolah tersebut yakni Agustinus Sudirman, Ponsianus Carles, Frans Usman, Marsianus Dahlan, Yulianus Enggor, Bonifasius Bena, Fransiskus Bastian Rado dan Rudianus Ntulu.

Kepada koran ini, Sabtu (28/1) di Kantor Dinas PPO Manggarai mereka menuturkan, peristiwa berawal ketika mereka mengganggu rekan perempuan sekelas yakni Nastiana Menda ketika hendak pulang sekolah pada Jumat (20/1) lalu. Juru bicara mereka, Agustinus Sudirman membenarkan adanya peristiwa itu. "Betul kami ganggu, menghadang-hadang. Dia sempat menangis," katanya.

Namun, lanjut Agustinus, perbuatan itu hanya sekadar guyon sebab mereka biasa berbuat seperti itu. Bukan saja Nastiana tetapi rekan sekelas lain juga. "Kami sudah sangat akrab jadi kami biasa ganggu seperti itu," katanya.

Diakui, setelah peristiwa itu, ternyata Nastiana langsung melaporkan kepada guru bidang kesiswaan. Saat itu juga Agustinus dan rekannya diberi sanksi seperti push up, berlutut dan sanksi lain.

Ternyata belum berakhir karena beberapa hari kemudian kepala sekolah Gregorius Sono memberikan surat peringatan kepada delapan siswa itu yang intinya tidak boleh mengulangi perbuatan serupa. Lalu pada 24 Januari, kepala sekolah bersama ketua komite mengeluarkan surat pemberhentian kepada masing-masing siuswa yang isinya tidak boleh masuk sekolah lagi.

"Namun setelah itu, kami sempat mendatangi sekolah dengan berniat untuk mengikuti kegiatan belajar seperti biasa. Namun, niat kami ditolak mentah-mentah oleh guru dan mengusir pulang," kata Agustinus.

Mereka mengaku kaget dengan keputusan pihak sekolah tersebut. Mereka mengaku salah dan meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang sama. "Kami minta masuk sekolah kembali karena ujian nasional juga sudah dekat," ujar Agustinus.

Di Kantor Dinas PPO, depalan siswa diterima Sekretaris Dinas PPO, Aleks Jehamur. Alex mengatakan, Dinas PPO segera memanggil kepala sekolah untuk mengklarifikasi apa yang terjadi sebenarnya. Para orang tua korban pemecatan juga sudah datang ke Dinas PPO terkait persoalan tersebut serta membawa kopian surat pemberhentian yang dikeluarkan oleh kepala sekolah dan ketua komite berdasarkan sidang dewan guru dan komite bersama para orang tua siswa tersebut.

Surat pemecatan depalan siswa ditandatangani Ketua Komite Sekolah Thomas Jomar dan Kepsek Gergonius Sono. "Kami akan segera panggil kepala sekolah dan meminta klarifikasi," kata Alex.

Kepala sekolah, Gergonius Sono yang ditemui koran ini, Sabtu mengatakan, sekolah mengeluarkan surat itu bukan tanpa pertimbangan
matang. Apa yang dilakukan anak-anak, katanya, sudah melanggar tata tertib sekolah. Tindakan mereka seperti menghadang, memegang tangan, dan mengelus-elus, katanya, sudah masuk kategori amoral dan tidak boleh dilakukan oleh siswa siapa pun.

Keputusan memberhentikan mereka, jelasnya, dilakukan setelah ada rapat dewan guru dan komite sekolah. Dikatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/1) lalu setelah jam sekolah Pukul 11.15 Wita. Sebagian besar siswa sudah pulang. "Mereka yang ada dalam kelas belum pulang karena hujan," jelas Gergonius.

Dijelaskan Gergonius, peristiwa itu terjadi di ruang kelas. Selain delapan siswa itu, dalam ruagan kelas juga ada dua rekan putri mereka. Yang satu mereka suruh keluar dari kelas. Saat korban juga hendak keluar ruangan, para pelaku menghadang, memegang tangan dan bahkan elus-elus korban dalam ruang kelas.

"Korban samapai menangis dan berteriak sehingga didengar oleh seorang guru yang kebetulan masih ada di kantin sekolah. Melihat guru itu datang para pelaku langsung kabur," kata Gergonius.

Disinggung kemungkinan untuk meninjau kembali keputusan itu, Kasek Sono, mengatakan, sementara ini tidak ada sebab keputusan itu ada dasar yang kuat. Selain itu, keputusan itu tidak dilakukan sendiri melainkan
setelah ada rapat dewan guru dan komite sekolah. "Saya akan beri penjelasan kepada Dinas PPO terkait keputusan ini," kata Gergonius. (kr2/ito)

Jalur Ruteng-Narang Rusak Berat

RUTENG, Timex - Kondisi jalan Ruteng menuju Narang Kecamatan Satar Mese Barat mulai dari Kebe Gego Desa Nao hingga Wae Mau Desa Golo Ropong dalam kondisi rusak berat. Aspal hancur, jalan berlubang dan hanya menyisahkan batu. Total kerusakan mencapai 17 kilometer.
Demikian dikatakan Golo Ropong, Marsi Jangkur kepada Timor Express, Senin (29 Desember) di Ruteng. Dikatakan, jalur Ruteng menuju Narang Kecamatan Satar Mese Barat mulai dari Kebe Gego hingga Wae Mau saat ini dalam kondisi rusak berat. Jika kondisi normal bisa ditempuh selama 30 menit, namun karena kondisi jalan sudah rusak, maka jarak tempuh bisa dua sampai tiga jam. “Sedikitnya ada 17 kilometer yang rusak parah, semua aspal sudah hancur,” katanya.

Kata Marsi, ruas jalan yang rusak tersebut sangat mengganggu dan menghambat aktivitas warga khususnya warga Satar Mese Barat. Diakui, selama ini belum ada upaya perbaikan dari pemerintah. Memang beberapa tahun sebelumnya ada beberapa kilometer yang pernah dikerjakan untuk perbaikan, namun sudah rusak kembali.

Karena itu, warga sangat mengharapkan agar pemerintah pada tahun mendatang bisa mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki jalur tersebut sebab kondisi sangat memprihatinkan, mengingat jalur tersebut sudah merupakan jalan utama pasca pemekaran Kecamatan Satar Mese.

Jika tidak segera diperbaiki, maka warga akan kesulitan berakses ke pusat kota terutama jika hendak memasarkan hasil pertanian. “Kami sangat mengharapkan agar pemerintah segera memperbaiki jalur tersebut, sehingga tidak menyulitkan warga untuk pasarkan hasil pertanian,”kata Marsi.

Panitia anggaran DPRD Manggarai, Robert Funay mengatakan, kalangan dewan berupaya untuk mengakomodir permintaan warga setempat, apalagi jalur tersebut merupakan ruas jalan utama. Dengan demikian, diharapkan bisa diakomodir dalam anggaran induk 2009 mendatang. “Dewan akan akomodir dalam anggaran induk 2009 mendatang untuk perbaikan jalur tersebut,” kata Funay.

Sementara, Kadis PU Manggarai, Ketut Suastika menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan anggaran untuk perbaikan jalur Ruteng menuju Narang ibukota Kecamatan Satar Mese Barat khususnya pada beberapa ruas jalan yang rusak mulai Kebe Gego hingga Wae Mau.

“Dipastikan tahun 2009 jalur itu diperbaiki, kita sudah usulkan dalam anggaran induk,” katanya. Ditanya berapa anggaran yang dipersipakan, Ketut mengatakan, dana untuk perbaikan jalur itu masih dibahas dengan kalangan DPRD manggarai. (kr2)

Jumat, 08 Juli 2011

Sebanyak 33 orang sekertaris desa (Sekdes) di kabupaten Manggarai diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Dalam sambutannya, Bupati Manggarai Drs.Christian Rotok mengatakan, pengangkatan sejumlah sekdes ini merupakan sesuatu yang sangat istimewa dan langka karena tidak terpikirkan sebelumnya oleh sekdes bahwa dirinya suatu waktu akan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, pengangkatan sekdes merupakan moment strategis bagi penyelenggaraan pemerintah desa selanjutnya. Mulai sekarang,kata Rotok,sejumlah sekdes yang diangkat diperlakukan seperti PNS karena mereka sudah menjadi PNS.



Bupati Rotok menambahkan mengangkat sekdes menjadi PNS tidak berarti sekdes akan cakar pinggang dalam melaksanakan tugasnya di desa melainkan membantu Kepala Desa (Kades) masing-masing dalam menjalankan roda pemerintahan desa. Kepala desa,kata Rotok,adalah manajer atau pimpinan di desa. Karena itu,sekdes harus menghormati dan membantu kepala desa. Rotok juga menghimbau agar kepala desa melapor sekertaris desa yang tidak menjalankan tugas di desa sebagaimana mestinya.



Menurut Rotok dengan diangkatnya ke-33 sekdes menjadi PNS di Manggarai penataan administrasi di desa makin baik dan benar. Sebab administrasi dilihat dari dua aspek yakni surat menyurat yang berkaitan dengan desa dan bagaimana berusaha mencapai tujuan bersama desa yang sudah ditentukan atau ditargetkan sebelumnya. Hal itu mesti bisa dijalankan sorang sekdes dengan baik dan benar. Rotok juga berharap agar sekdes di masing-masing desa harus tahu sumber-sumber dana yang masuk ke dasa.

DPRD Manggarai Minta Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk menghindari black campaign

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai menghimbau para bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai tahun ini agar mengindari kampanye hitam atau black campaign. Wakil Ketua DPRD Manggarai, Adolfus Gabur menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di hadapan ratusan warga Borik, Kecamatan Satar Mese Barat dalam rangkaian kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Manggarai ke wilayah itu belum lama ini.



Gabur menyebut tiga komponen utama dalam Pilkada diantaranya, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), partai politik dan masyarakat. Ke tiga komponen tersebut harus mampu menjalankan tugas, fungsi dan perannya masing-masing. Menurut dia, sebagai penyelenggara, KPUD mempunyai kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk kesusksesan Pilkada. Oleh karena itu lembaga ataupun kelompok lain tidak berhak untuk mengintervensi proses pesta demokrasi tersebut. “Pilkada ini hajatannya KPUD, jadi lembaga lain di luar KPU tidak berhak ikut campur tangan. Kita semua tau saat Pemilu lalu banyak yang rebut. Kalau hajatannya orang lain kita jangan ikut campur,” tegas Gabur.



Gabur menyatakan, saat ini rakyat bukan lagi menjadi obyek politik tetapi sebagai subyek politik. Rakyat juga sudah semakin paham bahwa kebijakan politik dan pemerintahan sangat bergantung pada pilihan politik masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu semua elemen masyarakat harus mampu menciptakan Pilkada Manggarai yang berkualitas melalui pemilihan yang cerdas.



Lebih lanjut Gabur menghimbau para bakal calon bupati dan wakil bupati untuk tidak saling memfitnah dan melakukan black campaign atau kampanye hitam. Sebaliknya para balon harus mampu menunjukan kemampuan melalui pemaparan visi, misi dan program kepada masyarakat. “Kami sebagai pimpinan Dewan menghimbau agar para bakal calon tidak boleh saling menyudutkan, saling menyerang dan melakukan kampanye hitam, karena hal itu bukanlah merupakan bentuk pendidikan politik yang dewasa,” kata Gabur. Kecuali itu Gabur meminta para bakal calon serta tim sukses masing-masing untuk menghargai etika dan budaya masyarakat Manggarai. Dengan demikian, proses Pilkada Manggarai tahun ini akan berjalan aman, sukses dan demokratis. “Kita semua tau Pemilu 2004 dulu aman-aman saja. Jadi kita harapkan tahun 2010 ini juga seperti itu,” harap Gabur.



Gabur menambahkan, semua bakal calon bupati dan wakil bupati Manggarai yang tengah melakukan sosialisasi saat ini merupakan putra putri terbaik daerah. Dirinya yakin kecerdasan para bakal calon dalam memaparkan visi, misi dan program yang berpihak pada masyarakat lemah akan mendapat simpatik rakyat.



Sementara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai telah menetapkan Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada Manggarai tahun 2010 melalui Keputusan KPU Kabupaten Manggarai Nomor 01 Tahun 2010. Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dijadwalkan 10 Mei 2010. Sementara kampanye baru dibuka secara resmi 17 Mei 2010. Pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan 03 Juni 2010.

Selasa, 14 Juni 2011

FKM3 Siap Merayakan Kemenangan Di Final “Kompetisi Renceng Koe CUP”Stadio Taman Sari(Minggu,03 Juli 2011)


FKM3 Harian Online”
Meski pertandingan Final Kompetisi Renceng koe CUP yang sebenarnya berlaga pada minggu 12 Juni 2011 antara FKM3 vs tanah Tinggi FC di tunda dan akan bertanding minggu 03 Juli 2011 namun semangat  dan kepercayaan diri dari anak-anak FKM 3 untuk tampil di lapangan hijau tak bisa terbendung lagi,beberapa pertandingan mulai dari babak pengisihan sampai pada babak semifinal FKM3 selalu memetik kemenangan sempurna, hanya saja di pertandingan pembukaan melawan tuan rumah Renceng koe,FKM3 hanya mendapat nilai 1(seri)namun semangat mereka tidak pernah luntur .dan pada pertandingan berikutnya kemenagan demi kemenangan selalu Mereka raih.tercatat dari 4 kali bertanding FKM3 menang 3 kali dan hanya 1 kali seri.dibawah naungan kapten“Sdr.Pablo” anak-anak FKM3 tampil penuh percaya diri.kecepatan dan stamina yang selalu terjaga dengan baik membuat FKM3 terus memberikan tekanan pada setiap kali pertandingan terhadap tim lawan.
Tiga (3) penyerang andalan FKM3 Rion,Fian dan Alfred mungkin merupakan striker yang selalu ditakuti lawan karena ketiganya memiliki kecepatan dan kejelihan yang sangat luar biasa dalam mengolah si kulit bundar dan membuat pertahanan lawan selalu berantakan.terbukti dari beberapa kali berlaga ketiganya selalu menyumbangkan gol untuk FKM3.dan dua hadiah pinalti dari dua pertandingan selalu diselesaikan dengan sempurna oleh Sdr.Alfred serta beberapa pemain lainnya dari FKM3 yang memiliki potensi yang tinggi dan telah memberikan kemenangan buat FKM3 .
Kini FKM3 hanya menunggu pertandingan Final melawan Tanah Tinggi FC pada minggu,03 Juli 2011 dan suporter FKM3 telah menunggu momen ini dan berharap kepada Alfred,Rion,Fian serta seluruh pemain FKM3 untuk menjadi juara pada laga ini dan membawa Piala Renceng koe CUP ke Markas FKM3.
Alvint Smylle Gamput (www.satarmesebarat.blogger.com)

Senin, 13 Juni 2011

Mukute’e United Meraih Gelar Juara Untuk Pertama Kali Setelah Mengalahkan Juara Bertahan Bintang Timur FC Pada Kompetisi Piala Paroki Narang Di Stadion Bangkakeli Satarmese Barat(Kamis 21 April 2011)


“Mukute’e Harian Online”
    P
ertandingan dalam rangka menyambut hari raya Paskah merupakan pertandingan yang paling bergensi di Kecamatan Satarmese Barat. Beberapa Klup dari luar satarmesepun ikut ambil bagian di pertandingan ini antara lain “Benteng Kuwu FC(St. Klaus) ,Armada 1 dan Armada 2(dari Tenda Ruteng)dan yang lainnya. pada pertandingan kali ini tercatat 43 klup yang ikut dalam kompetisi ini dan panitia melakukan sistem kompetisi penuh(Sistem gugur)agar bisa mencapai target waktu pertandingan yang telah ditetapkan. Bintang Timur FC merupakan Juara bertahan dan telah mengoleksi 14 piala paskah dalam 14 tahun berturut-turut.namun pada kompetisi Paskah kali ini Bintang Timur FC harus mengakui keunggulan MU(mukute’e United)setelah kalah dengan skor tipis 0-1 lewat gol semata wayang pemain asal Ende Flores Timur “Sensi Nggano” pada pertandingan sebelumnya pemain ini memperkuat tim sekota dengan Mukute’e united yaitu Mukute’e City.
         Mukutee City juga merupakan klup yang sangat ditakuti dalam kompetisi ini semua pemain rata-rata berusia 18 Tahun namun harapan mereka menggenggam piala paskah dipudarkan oleh “Garpu FC” (Gabungan Rotok Pulang)di perempat Final dengan skor 4-3.
Di bawah asuhan pelatih “Konradus Nggiring”anak-anak Mukute’e United tampil penuh percaya diri.menurut keterangan Kapten MU”Ito Worus”kemenangan Mu tidak terlepas dari kejelihan pelatih yang bisa membaca kelemahan lawan. meski banyak pemain bintang namun pelatih Mu tidak selalu menurunkan kekuatan penuh di awal pertandingan namun di babak ke dua di saat pemain lawan sudah kelelahan pelatih pun menurunkan beberapa pemain pemain-pemain bintangnya alhasil gol pun pasti selalu tercipta di babak ke duanamun pada pertandingan Final melawan Bintang Timur FC formasi MU tidak lagi seperti sebelumnya karena menurut pelatih MU Bintang timur FC merupakan tim yang hebat dan kuat dari segala lini baik pertahanan, tengah maupun di lini depan apalagi striker Bintang Timur FC sangat cepat yang dapat membuat pertahanan lawan akan berantakan.kekuatan inti pemain MU pun diturunkan pada awal-awal pertandingan untuk meminimalisir serangan lawan.pada babak pertama jual beli seranganpun terjadi dan sampai turun minum tidak ada satupun gol tercipta dari dua tim.
Di babak kedua pelatih MU mengubah strategi dan formasi tim sebelumnya pelatih MU menurunkan formasi 4-4-2 namun tidak membuahkan hasil malahan serangan dari Bintang Timur FC selalu terjadi di pertahanan MU yang membuat Penjaga Gawang Mukute’e United “Marselinus Mengke”(Kobes)menjadi kelelahan.Formasi baru yang diturunkan adalah 4-5-1 dan striker tunggal di percayakan kepada”Sensi Nggano”alhasil di menit terakhir babak ke dua yaitu menit ke 87 kepercayaan pelatih MU tidak di sia-siakan oleh “Sensi nggano”memanfaatkan umpan trobosan dari sayap kanan melalui”Edu Tardi”dan dengan sempurna “sensi nggano melakukan tendangan voli alhasil gol pun terjadi dan membuat Stadion Bangkakeli Bersorak oleh suporter MU.hingga babak ke dua usai skor tetap 0-1.dan mengahantarkan Mukute’e united Ke juara Kompetisi paskah tahun 2011. 
doc [Alvint Gamput]
WWW.rebasatarmesebarat.blogger.com

Rabu, 08 Juni 2011

Aspirasi Rakyat Mulai Dijawab Oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Manggarai

Akhir-akhir ini aktivitas proyek pembangunan di wilayah kecamatan Satarmese Barat terlihat banyak,mulai dari Pembangunan Jalan,pengaspalan jalan raya,pembangunan sarana pendidikan(gedung sekolah),instansi kesehatan(Pustu & Puskesmas)sampai pada proyek air minum dan Irigasi.sampai dengan proyek perbaikan jalan
Tentu hal ini sangat disukai masyarakat demi kemajuaan suatu wilayah apalagi Kecamatan Satarmese Barat adalah kecamatan yang baru berkembang.
Segala pembangunan yang sedang berjalan di kecamatan Satarmese Barat tentu tidak terlepas dari perjuangan para utusan rakyat yang duduk di kursi parlemen(DPR)mereka(DPR) sudah mulai memperhatikan nasib rakyatnya.mereka telah berjuang untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah Daerah dan segenap unsur yang terkait didalam perkembangan suatu daerah.kepedulian Kepala Daerah juga menjadi kebanggaan masyarakat satarmese barat karena akhir-akhir ini banyak hal yang tidak diduga oleh masyarakat Satarmese Barat yang dilakukan oleh pemerintah Daerah mis:pembangunan Jalur Lintas Luar yang menghubungkan Desa Hihintir(Narang),Desa Terong,Desa Cekaluju,dan Desa Satarlenda.kini pembangunan jalan ini sudah mulai nampak.sekitar 60% pembangunan ini sudah berjalan tinggal pembangunan jembatan yang belum dibuat agar jalan ini bisa di gunakan serta pembangunan Irigasi di Desa Terong(Nangka)yang masih dalam proses yang tak pernah masyarakat bayangkan.menurut keterangan salah satu anggota DPRD Manggarai dari komisi C Bpk.Anselmus Selman saat diwawancarai oleh "Satarmese Barat.com" pembangunan Irigasi di Desa terong sudah mulai dikerjakan dan dalam tahun ini air sudah bisa mengalir  di Nangka dan beberapa pembangunan pengaspalan jalan juga sudah banyak yang dilakukan di wilayah satarmese barat.menurut beliau,mungkin masih banyak lagi proyek dan pembangunan yang ada di satarmese barat yang masih dibicarakan oleh pemerintah daerah dan pihak DPRD.
menurut keterangan salah satu warga Satarmese Barat "Marselinus Mengke"saat ditemui di kediamannya di Mukute'e bahwa pembangunan yang terjadi di satarmese barat merupakan perjuangan mereka(DPRD)yang menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah daerah.dan semoga ini merupakan awal yang baik yang dilakukan oleh para utusan rakyat tersebut semoga ini juga merupakan hasil dari arti dari Demokrasi yakni "Pemerintahan yang baik adalah Suatu Pemerintahan dari Rakyat,oleh Rakyat dan untuk Rakyat(Democrasi Is Goverment Of The People By People and For The People)
(Alvint Gamput) WWW.Satarmese Barat.blogger.com

Rabu, 01 Juni 2011

Kelulusan SMA Negri 1 Satarmese Barat(Narang) meningkat menjadi 100%

"Narang.com"

SMA Negri 1 Satarmese Barat merupakan satu-satunya SMA Negri yang berada di Wilayah barat satarmese tepatnya di kampung Narang Desa Hilihintir Kec.Satarmese Barat.
         Beberapa tahun sebelumnya persentase kelulusan SMA Negri 1 Satarmese barat atau yang biasa disebut SMA Narang selalu kurang dari 100% meski berada di daerah pedesaan namun kualitas dan mutu Pendidikan yang diberikan oleh para guru tak kalah jauh dengan SMA lainya yang berada di kabupaten manggarai.itu semua terlihat dari ketertarikan para orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya Di SMA Narang karena mereka tahu kualitas Pendidikan Di SMA Narang sangat bermutu serta dapat mengurangi beban biaya yang dikeluarkan ketimbang harus sekolah di Kota karena harus membayar asrama/Kos.
    Dulu SMA Narang memang Tidak diperhitungkan kelayakanya untuk menjadi sebuah lembaga yang mampu bersaing dengan lembaga lain karena pada tahun ajaran 2002/2003 jumlah siswa kelas 1 Angkatan Pertama hanya berjumlah 13 orang tetapi pada tahun berikutnya siswa/siswi menjadi bertambah banyak.
Tahun ini angka kelulusan SMA Negri 1 Satarmese Barat Mencapai 100% semuanya itu tidak terlepas  dari perjuangan serta kerja keras Para Guru dan peningkatan kemauan Belajar siswa/siswi.
      Kebahagiaan mucul dihati siswa/siswi SMA Negri 1 Satarmese barat karena persentase kelulusan kali ini sangat memuaskan....yakni 100%.
Menurut Keterangan dari salah seorang Guru"Herman Jehasa"kelulusan kali ini berbeda dengan kelulusan sebelumnya karena tahun ini kelulusan sangat memuaskan.kesuksesan tersebut berkat kemauan dan niat siswa dan siswi mengikuti program wajib Masuk asrama selama 2 bulan sebelum UN berlansung agar di bimbing secara rutin oleh para guru.....alhasil kesuksesanpun tercapai.....
Namun saat ini Kendala yang dihadapi oleh lembaga SMA Negri 1 Satarmese Barat adalah kurangnya fasilitas dan sarana yang mungkin dapat memperhambat  kemajuan dan minat belajar siswa misalnya Perpustakaan tetapi semangat belajar yang tinggi membuat para siswa selalu berusaha untuk keluar dari keterbelakangan yang ada.(Narang, 03 Juni 2011)
doc.Alvint Gamput (www.rebasatarmesebarat.com)

FKM3 The Special Sanggen Taung

FKM 3 Siap Merayakan Pesta Kemenangan Kompetisi Renceng Koe Cup di Stadion Taman Sari Minggu,03 Juli 2011